[Novel] Girls in the Dark

Girls in the Dark. Banyak reviewers Goodreads bilang twist-nya jauh lebih ‘wah’ dari novel Akiyoshi-sensei yang gw baca sebelumnya; The Dead Returns.

Hasil gambar untuk ah masa meme

Membaca The Dead Returns lebih dulu sebagai perkenalan akan pola cerita Akiyoshi-sensei memang pilihan tepat. Girls in the Dark jadi tidak begitu mengejutkan, plus twist-nya nggak terlalu bikin syok. Tapi tetep, Akiyoshi-sensei adalah salah satu trickster dengan karya-karya terbaik yang pernah gw baca.

Hasil gambar untuk girls in the dark akiyoshi rikako

Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati. Di tangannya ada setangkai bunga lily.

Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang meteka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi…

Kau… pernah berpikir ingin membunuh seseorang?


Seperti sinopsisnya, isi novel ini adalah kumpulan cerita (analisis) dari enam orang anggota Klub Ssastra. Pertama, gw mau memuji gaya penulisan yang digunakan di novel ini. Novel ini mengajak kita menjadi orang ketiga yang berada di posisi Sumikawa Sayuri (Wakil Ketua Klub) tetapi tidak menggunakan sudut pandangnya. Kasarnya, Sayuri tengah bicara pada anggota Klub dimana kita juga di sana.

Seperti review gw sebelumnya, bagi kalian yang pengen sedikit clue tentang twist di novel ini, pesan gw cuma satu; jangan percaya apa yang dipercaya seluruh tokoh yang ada di novel ini. Point of view sengaja diubah-ubah buat membingungkan kita, sengaja dibuat supaya kita masuk ke skenario para tokoh padahal sebenarnya kalau kita bisa menilik dari sudut pandang yang lain, twist-nya bakal ketahuan.



Secara keseluruhan, novel ini sangat worth karena memberi cara pandang penulisan yang baru, misteri yang nggak ngebosenin, tokoh-tokoh yang kuat, serta jalan cerita yang simpel tapi dalem. Pesan moralnya nggak sejelas The Dead Returns, jadi mungkin beda-beda bagi setiap orang. Selain itu gw suka banget cara penulisannya. Akiyoshi-sensei bener-bener bisa ngubah topik biasa jadi nggak biasa, bahkan bisa masukin twist mantab di dalamnya. Keren banget.



Oiya, gw juga mau memuji totalitas Akiyoshi-sensei dalam membuat suatu tokoh. Bener-bener kuat dan referensinya lengkap abis. Saat sensei membuat suatu karakter yang suka masak, dia bener-bener menceritakan tahap-tahap memasaknya secara rinci. Begitu pula saat sensei membuat karakter yang pengen jadi dokter, istilah-istilah kedokteran dan cara pandang ala seseorang yang mendalami ilmu kedokteran bener-bener kuat, sampai gw kagum sendiri dan bertanya-tanya riset seperti apa yang udah sensei lakukan hingga bisa buat karakter berbeda-beda namun sama kuat seperti itu. Jangankan karakter, latar tempat aja dibuat begitu real, bahkan merk benda-benda yang muncul pun referensinya sangat lengkap. Anjir. Gilak. Totalitas banget sensei satu ini.

Itu aja sih. Selanjutnya, seperti biasa, gw bakal me-review novel ini secara keseluruhan (dari awal sampai akhir banget, nget, nget). Jadi bagi yang belum baca atau anti spoiler, sebaiknya bagian ini di-skip


So, selamat menikmati!



SPOILER ALERT!! REVIEW INI MEMBAHAS ISI BUKU KESELURUHAN, JADI SAMPAI ENDINGNYA PUN BAKAL GW JABARIN. Yang belum baca novelnya sebaiknya cepet beli woy wkwk.


Di halaman awal, gw dikenalin dengan jadwal Klub Sastra, dimana akan dibacakan Salam Pembuka, baru kemudian Pembacaan Naskah, lalu diakhiri dengan Salam Penutup.

Nah, di Salam Pembuka ini lah gw dikasih banyak informasi tentang siapa itu Shiraishi Itsumi, gimana dia mati, dan bagaimana jalannya Pertemuan Klub Sastra. Di Bab ini diceritakan juga kalau si pembaca Salam Pembuka (alias Sumikawa Sayuri) adalah sahabat dekat Itsumi—dekat banget pokoknya, sampai-sampai nggak terpisahkan. Nah, dalam peraturan plot misteri ala gw, ada 4 jenis orang yang paling sering dijadikan pelaku:

1.       Orang yang tahu segalanya
2.       Orang yang tidak tahu segalanya
3.       Orang yang ‘tersingkir’ dari cerita
4.       Orang yang paling tidak dicurigai

Sayuri gw golongkan dalam jenis pelaku yang pertama, dengan kata lain; gw udah mencap dia sebagai pelaku di awal cerita.

Hasil gambar untuk yeah thats me gif
yea that's me btch

Nah, karena gw udah punya pengalaman baca twist Akiyoshi-sensei sekali, gw jadi berhati-hati sama semua tokoh di novel ini. Sebeum membaca Bab Pembacaan Naskah, gw mencoba membuat dugaan awal tanpa terpengaruh sudut pandang dari masing-masing tokoh. Dugaan awal gw ada 3:

1.   Shiraishi Itsumi tidak mati. Ini cuma akal-akalan dia buat (kalau gw mau bikin motif, menurut gw dia melakukan ini buat mencari tahu sosok pembohong di dalam Klub Sastra, sama kayak komik Doubt karya Yoshiki Tonogai (trickster keren lainnya)).

2.     Shiraishi tidak mati. Dia ‘pura-pura mati’ supaya Klub Sastra punya bahan untuk membuat cerita. Artinya, semua karakter di novel sudah menyetujui plot buatan bertajuk ‘Kematian Shiraishi Itsumi’.

3.    Shiraishi Itsumi adalah tokoh fiksi yang dibuat oleh Sayuri. Latar belakang dan sifatnya juga sudah ditentukan, jadi anggota klub tinggal mengembangkan karakter Itsumi untuk dibuatkan cerita sesuai dengan sudut pandang masing-masing.

Dugaan gw paling kuat ada di nomor 1. Kenapa? Karena nomor 2 terdengar agak kejam kalau direalitakan(?) dan nomor 3 nggak terlalu related karena Itsumi terdengar begitu real. Nah, dengan dugaan awal ini, nantinya gw bisa menyesuaikan pendapat gw sama pendapat masing-masing anggota Klub. Mengingat twist Akiyoshi-sensei sebelumnya itu ekstrim, nggak masalah ‘kan kalau gw membuat dugaan yang ekstrim juga? Tehee.


Hasil gambar untuk teehee gif

Lanjut. Masuk ke Bab Pembacaan Naskah. Dari sini, gw nggak akan menjabarkan semua isi novel, tapi hanya poin-poin yang bisa gw dapat dari masing-masing cerita saja. Di awal dijelaskan kalau Shiraishi Itsumi mati karena terjatuh dari teras, di sampingnya ada pot bunga dengan bunga lily yang tergenggam erat—sepertinya ia sempat menarik bunga dalam pot sebelum jatuh. Bunga lily ini lah yang jadi dying message-nya. Gw juga akan mencoba nganalisis fakta dan kontradiksi dengan standar fakta yang digunakan adalah fakta dalam sudut pandang Sayuri (sebagai moderator).

Okelah, biar nggak lama. Langsung sajah:

1.      Nitani Mirei (Kelas 1-A) dengan naskah berjudul “Tempat Berada”.

Ø  Latar Belakang : Siswi miskin penerima beasiswa. Ia direkrut sebagai anggota keenam Klub Sastra dan dijadikan guru privat adik Itsumi agar kerja sambilannya jadi ‘legal’.
Ø  Curiga pada       : Koga Sonoko.
Ø  Motif                  : Ketahuan menggoda ayah Itsumi dan takut kelakuannya dibocorkan.
Ø  Bukti                  : Koga sering ke rumah Itsumi dan bahkan masuk ke ruang kerja ayahnya.
Ø  Dying Message  : Parfum wangi lily yang dipakai Koga seorang.

Naskah yang paling masuk akal, menurut gw. Konflik yang diangkat pun realistis. Sayangnya kemarahan ayah Itsumi agak janggal menurut gw. Ngapain dia sampai marah besar begitu ke Itsumi sementara yang salah ‘kan Koga? Lagian kayaknya dia orangnya jaim, nggak mungkin dong dia bongkar aib sementara Nitani masih disitu? Kemudian sikap Itsumi yang nggak menceritakan masalahnya ke Sayuri juga aneh, karena bagi gw Sayuri ini tokoh yang tau segalanya. Keanehan terakhir adalah tingkah Itsumi yang manggil Nitani cuma buat ngasih jepitan -_- nggak penting banget menurut gw.
      
2.   Kominami Akane (Kelas 2-B) dengan naskah berjudul “Macaronage”.

Ø  Latar Belakang : Anak pemilik restoran Jepang yang ingin mendirikan restoran Barat. Ia direkrut sebagai anggota ketiga Klub Sastra dan menjadi koki disana. Klub Sastra punya dapur impian Akane.
Ø  Curiga pada       : Nitani Mirei.
Ø  Motif                 : Tidak ingin dipecat dari guru privat.
Ø  Bukti                  : Nitani memaksa jadi guru privat dan mulai mencuri demi uang.
Ø  Dying Message  : Jepit rambut dengan hiasan bunga lily.

Hal pertama yang melintas di otak gw selama membaca naskah Akane adalah; Itsumi-nya nggak mirip Itsumi. Dia uring-uringan karena nggak bisa mengatasi murid penerima beasiswa macam Nitani? Seriously? Itsumi disini serasa dibuat-buat banget. Dan akhirnya gw tau guna Itsumi ngasih jepitan ke Nitani. Dan pelaku pembakaran restorannya itu si abang bukan, sih?

     3.   Diana Detcheva (Murid Internasional) dengan naskah berjudul “Balkan di Musim Semi”.

Ø  Latar Belakang : Murid Internasional pertama yang dulunya rumahnya dipakai Itsumi untuk menginap saat semester pendek di Bulgaria. Anggota kelima Klub Sastra ini emang udah suka Itsumi sejak awal.
Ø  Curiga pada       : Takaoka Shiyo.
Ø  Motif                  : Sakit hati karena karyanya diejek
Ø  Bukti                  : Takaoka bersikap dingin pada Itsumi.
Ø  Dying Message  : Cerpen karangan Takaoka yang berjudul Kimi-kage Sou (berarti Lily).

Kalau di naskah sebelumnya Itsumi yang dibuat-buat, di naskah ini pelakunya lah yang terlalu dibuat-buat. Takaoka membenci Itsumi sejak awal? Semua tindakan Takaoka menyakiti Itsumi? Terlalu lurus. Terlalu antagonis. Terlalu dibuat-buat. Lagian kalau Itsumi sendiri orangnya sensitif dan perhatian ke sekitar (buktinya dia memilih sendiri anggota-anggota Klub), seharusnya dia bisa tau kalau Takaoka membencinya. Lagian lagi, ngapain Takaoka menggali kuburannya sendiri dengan terus menempeli Itsumi kalau dia emang nggak suka? Dasar maso. Ada juga line yang membahas kalau Itsumi pernah berkali-kali mengkritik Kimi-kage Sou-nya Takaoka. Lagi-lagi nggak peka. Sepertinya, sih, Itsumi bukan orang seperti itu. Naskah ini yang paling gagal menurut gw.

     4.   Koga Sonoko (Kelas 3-B) dengan naskah berjudul “Perjamuan Lamia”.

Ø  Latar Belakang : Teman sekelas Itsumi, anak dokter yang ingin jadi dokter. Anggota keempat. Direkomendasikan akan jadi dokter di RS binaan ayah Itsumi.
Ø  Curiga pada       : Diana Detcheva.
Ø  Motif                 : Itsumi ingin menghentikan program pertukaran pelajar dari desa Diana.
Ø  Bukti                 : Diana adalah Lamia dan Itsumi dikendalikan dengan voodo.
Ø  Dying Message : Lily adalah bunga khas dari desa Diana.

Nggak masuk akal, tapi masih jauh lebih baik dari naskahnya Diana. Hanya saja Diana-nya terlalu pendendam. Kalau memang dia bisa mengendalikan Itsumi, yaudah suruh aja dia melanjutkan program pertukaran pelajarnya, nggak usah ngebunuh juga keles. Begitu pula kalau memang Itsumi sebaik yang dijabarkan, ‘kan bisa diminta langsung sama orangnya buat melanjutkan pertukaran pelajarnya. Kayaknya Itsumi bakal seneng-seneng aja tuh, dia ‘kan gemar membantu. Motifnya terlalu dangkal, tapi masih lebih baik dari naskahnya Diana (diulang).

      5.   Takaoka Shiyo (Kelas 2-C) dengan naskah berjudul “Pengebirian Raja Langit”

Ø  Latar Belakang : Penulis SMA yang langsung populer dengan satu cerpen berjudul Kimi-kage Sou. Anggota kedua Klub Sastra ini memang nge-fans sama Itsumi.
Ø  Curiga pada      : Kominami Akane.
Ø  Motif                 : Marah karena salon mau disumbangkan dan dapur salon akan ditutup.
Ø  Bukti                 : Akane menandai makanan milik Itsumi dan memasukkan racun.
Ø  Dying Message : Luka bakar berbentuk lily di lengannya.

Lagi-lagi motifnya terlalu dangkal. Duuuhh bisa koook dibilang langsung sama orangnyaaa! Lagian Akane sendiri yang nulis kalau Itsumi mendukung hobinya membuat masakan Barat dan memfasilitasinya berlebihan, juga sangat menyesal atas kebakaran restoran Kominami. Kalau Itsumi memang sepeka itu, harusnya dia tau kalau Akane nggak mau kehilangan dapurnya. Lagian arti dying message-nya dangkal banget. Yang tau luka di lengan Akane berbentuk lily ‘kan cuma Takaoka dan Itsumi. Apapula alasan Takaoka nggak mau bilang perihal Akane yang mencampur sesuatu ke makanan Itsumi? Kasihan? Cuih.

Cerpen terakhir adalah milik Sayuri. Karena gw berasumsi bahwa cerpen Sayuri lah yang bakal mengungkap kebenaran, gw pun menghentikan reading progress gw dan mulai mengumpulkan fakta dan kontradiksi dari 5 cerpen di atas.

Fakta-fakta dari 5 cerpen yang udah dibacakan dan diamini oleh Sumikawa Sayuri:       
  • Beberapa bulan belakangan Itsumi terlihat lesu.
  • Itsumi Father Complex.
  • Nitani melepas jepit rambut yang katanya diberi oleh Itsumi dengan tergesa-gesa saat Akane selesai membacakan cerpennya.
  • Kuku dan rambut Itsumi tumbuh dengan cepat (DIRAGUKAN)
  • Itsumi sering berdiri di depan cermin yang dianggap mistis oleh warga sekolah.
  • Takaoka benar pernah mencari resep lengan Venus.
Fakta-fakta dari 5 cerpen yang diamini oleh anggota lainnya:
  • Setelah makan kue Akane, Nitani muntah.
  • Akane sempat membuat makaron.
  • Diana punya boneka yang mirip Itsumi.
  • Itsumi menginap di rumah Diana.
  • Takaoka tidak ikut wisata bersama Itsumi saat di Bulgaria.
  • Takaoka mengenakan kostum kelinci saat Paskah.
  • Takaoka dan Itsumi pergi ke tempat sepi di tengah acara Paskah.
  • Itsumi tidak membaca Kitab Suci saat Paskah.
  • Itsumi memakai syal saat Paskah.
Kemudian kontradiksi yang gw dapet dari 5 cerpen yang udah dibacakan:
  • Nitani bilang ia diberi jepit oleh Itsumi, Akane bilang jepit itu dicuri Nitani.
  • Nitani bilang Koga menggoda ayah Itsumi, Koga bilang dia masuk ke kantor ayah Itsumi untuk berdiskusi tentang perayaan Paskah.
  • Diana bilang Takaoka mencekik Itsumi dalam kostum kelinci, Takaoka bilang saat itu Itsumi tengah membantunya melepas kostum kelinci (yang susah dilepas).
  • Diana bilang Takaoka tidak memfoto apa-apa saat di Bulgaria, Koga dan Takaoka bilang Takaoka memfoto banyak hal.
  • Diana bilang Takaoka lebih banyak cemberut dan berlaku kejam pada Itsumi saat di Bulgaria, Takaoka bilang dia malah sangat antusias dan semakin akrab dengan Itsumi.
  • Diana bilang Takaoka memutus gelang pemberian Itsumi, Takaoka bilang itu tidak sengaja terputus.
  • Diana bilang ia tidak akrab dengan Takaoka, Koga dan Takaoka bilang mereka akrab.
  • Diana bilang Itsumi pakai syal waktu Paskah untuk menyembunyikan bekas cekikan Takaoka, Takaoka bilang syal itu adalah hadiah lomba mencari telur terbanyak.
  • Koga bilang Itsumi tidak membaca Kitab Suci karena dirasuki ilmu hitam, Takaoka bilang itu karena Itsumi tidak enak badan.
Jujur saja, dari semua cerpen, menurut gw yang paling logis adalah punyanya Nitani, terasa paling real. Tapi, entahlah, semakin banyak sudut pandang, semakin gw merasa kalau semua analisis yang mereka buat nggak ada yang bener. Semuanya kabur dan nggak kuat, nggak tegas dan pelakunya terkesan dibuat-buat biar ada aja seorang antagonis disana. Motif pembunuhannya terlalu dangkal, alasan Itsumi kalau semisal dia bunuh diri pun nggak ada. Dying message-nya pun terlalu samar, artinya hanya segelintir orang yang tahu dan hal itu nggak membuktikan apa-apa (kayak cara membunuh atau barang bukti membunuh). Akhirnya gw balik ke persepsi awal; antara pelakunya adalah Sayuri, dan Itsumi sebenarnya tidak mati.

Tapi ada yang menarik perhatian gw setelah membaca sampai sini. Secara garis besar, ada 2 persamaan yang bisa gw tangkep dari 5 cerpen tersebut.

           a.       Shiraishi Itsumi adalah gadis sempurna tanpa cela, idaman dan idola semua orang.

Kalau lo pernah baca cerpen ‘Badai’ dalam Kumpulan Cerpen Tales from the Dark, (MAAF INI SPOILER BAGI PEMBACA CERPEN BADAI) di sana ada sosok Badai yang digambarkan sama dengan Itsumi; sempurna tanpa cela. Tapi, yang mengejutkan adalah bahwa sebenarnya orang-orang di sekeliling Badai bukan mengidolakannya, tetapi membencinya. Mereka takut pada Badai. Rasa takut itu lah yang membuat mereka bersembunyi di balik nama fans.

Gw curiga, jangan-jangan Shiraishi juga sama? Sebenarnya anggota Klub Sastra tidak memujanya, malahan merasa takut padanya. Alasan kenapa takut? Gw belum tau. Lagian ini cuma spekulasi.

            b.      Sebelum kematiannya, Shiraishi Itsumi sempat terlihat tidak sehat.

Ada beragam alasan. Menurut Nitani, Itsumi sedang lelah dengan keluarganya yang mendadak kacau. Menurut Akane, Itsumi lelah dikuntit dan dipaksa Nitani. Menurut Diana, Itsumi disiksa secara fisik dan mental oleh Takaoka. Menurut Koga, Itsumi kena guna-guna Diana sampai dia radang paru-paru. Menurut Takaoka, Itsumi diracuni Akane pakai narkoba.

Tapi menurut Sayuri, Itsumi terlihat lesu selama berbulan-bulan. Kira-kira penyakit apa yang menggerogotinya berbulan-bulan? Kayaknya penyakit serius. Tapi gw nggak mikirin ini lebih jauh, karena Itsumi jelas dibunuh.

Jadi ada kesimpulan final yang gw dapet adalah; Itsumi tidak mati. Dia pura-pura mati untuk membongkar sesuatu—mungkin dia mau tau informasi dari masing-masing anggota klub dengan cara memaksa mereka membuat analisis. Informasi apa? Gw belum tau. Peran Sayuri disini adalah membantu memuluskan rencana Itsumi dengan pura-pura mengamini kematian Itsumi. Sayuri tau segalanya, ingat? Memalsukan kematian jadi mudah karena yang tau cuma dia seorang.

Nah, selanjutnya ayok liat kebenaran yang sesungguhnya.
      
      6.      Sumikawa Sayuri (Ketua Klub) dengan naskah berjudul “Bisikan dari Kubur”.

Nah, terakhir adalah pembacaan naskah cerpen dari Sayuri, yang mana ketika gw membuka lembaran judulnya, gw kaget sambil nyumpah-nyumpah.


Pembacaan Naskah:
“Bisikan dari Kubur”

Oleh
Shiraishi Itsumi
(Mantan Ketua)

Dibacakan oleh
Sumikawa Sayuri


OLEH SHIRAISHI ITSUMI.


Hasil gambar untuk zoom in shocking gif


S H I R A I S H I   I T S U M I.

Hasil gambar untuk damn gif

APA GW BILANG! TUH KAN DIA NGGAK MATI! HA!


Hasil gambar untuk im right gif

TEORI GW BENAR! Itsumi pura-pura mati. Dan lagi-lagi gw benar—ternyata anggota Klub bukan memujanya, tapi membencinya!

Anjir lah! Rasanya gw bangga banget karena udah berhasil melewati trik Akiyoshi-sensei dengan nggak percaya sama semua tokohnya, wkwk… sip lah. Gw udah berhasil membongkar twist-nya. Case closed.



Namun kebahagiaan gw harus berhenti disitu.

Karena ternyata masih ada twist yang nggak biasa lagi disini;

ITSUMI TERNYATA PACARAN SAMA HOJO-SENSEI.


Sumpah, gw sama sekali nggak kepikiran. Lagi-lagi gw kena tipu. Lagi-lagi gw mengabaikan peran NPC! Ini nih akibatnya kalau gw sering baca novel Indo yang penuh NPC, akhirnya semua NPC yang muncul nggak gw perhatikan sama sekali. Padahal gw udah tau ciri khas Akiyoshi-sensei adalah mengeksplor semua karakter dengan porsi pas; artinya semua karakter ikut serta dalam plot, nggak ada NPC. Tapi gw tetap mengabaikannya!

Aduh, sensei… bisa aja deh bikin sebel -_-

Ini baru satu. Ternyata ada twist lagi disini;

ITSUMI HAMIL.

Hasil gambar untuk shock gif

DAAAAMMMNNN!!!!!!




TAEK, LAH! HAMIL? HAMIL KATANYAAA?!!! KENAPA LAGI-LAGI GW NGGAK MEMPERHATIKAN APA YANG HARUS GW PERHATIKAN? TIDAK SEHAT BERBULAN-BULAN—BUKAN CUMA PENYAKIT, TAPI HAMIL JUGA MEMBERI DAMPAK YANG SAMA! DOH BEGOK BANGET GW DAH! HAL KRUSIAL ITU MALAH LANGSUNG GW BUANG MENTAH-MENTAH DAN NGGAK GW EKSPLOR LEBIH LANJUT!

Belum selesai keselnya? Tenang… masih ada satu twist brengsek lagi. Yang paling brengsek di antara yang brengsek;

ITSUMI MATI. DIRACUN SAYURI.

Hasil gambar untuk angry gif


Nah, ‘kan. Bener Sayuri, ‘kan.

TAYYY KOK GUE BENER SIH AH FAAAKK.

Hasil gambar untuk angry gif


Tapi gw nggak bisa nyimpulin motifnya—artinya meski gw berhasil nebak pelakunya, gw tetep gagal. Motifnya bener-bener sama sekali nggak tertebak. Sama sekali. Gw gagal memahami siapa itu Sayuri. Gw gagal medapatkan makna dari kata-kata “Sayuri sangat piawai MENGATUR semua hal”. SEMUA HAL. Termasuk hidup dari seorang Shiraishi Itsumi. Sayuri lah yang merekayasa semua untuk Itsumi. Itsumi cuma boneka bagi Sayuri. Dan ketika Itsumi sudah tidak menarik lagi…

… hahaha.

Bye, Itsumi-hime.

Udah gw bilang… ada 4 jenis pelaku dalam cerita misteri… Sayuri yang tau segalanya lah yang paling mungkin jadi pembunuh. Entah akhirnya Itsumi dibunuh atau enggak sekali pun, gw bakal tetep mencurigai Sayuri.

Sekian.

Gw masih kesel karena tebakan gw bener, dan gw juga berhasil nebak peran Sayuri dengan tepat. Shit. Kesel banget gw anjir.


Jadi kesimpulannya, misteri besar novel ini sebenarnya ada 4; KEJADIAN SEBENARNYA, PEMBUNUH Itsumi, MOTIF pembunuhan Itsumi, dan ARTI DYING MESSAGE. Tapi Akiyoshi-sensei jelas menjadikan novel ini sebagai novel yang bukan untuk ditebak, tetapi hanya untuk dinikmati dan disumpah-serapahi. Paling banter, lo cuma bisa nebak kejadian sebenarnya aja. Selain itu? Nope. Jadi jangan terlalu berharap. Hehe.

Sip! Selanjutnya yang paling tinggi rating-nya; Holy Mother. Katanya, sih, ini twist-nya paling edan. Semoga gw nggak bisa nebak secuil pun. Biarlah gw memaki habis-habisan biar gw bisa terus ketagihan sama karya-karyanya Akiyoshi Rikako.


Ditunggu review Holy Mother, ya! Ciao!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Kompilasi Komik] PERMEN

[Novel] The Dead Returns

[KumCer] Tales from the Dark